Kata serapan
Machine =
Mesin
Computer =
Komputer
Proccess =
Proses
Memory =
Memori
Utility =
Utilitas
Efectiveness
= Efektifitas
Eficiency
= Efisiensi
Function =
Fungsi
Design =
Desain
Evaluation
= Evaluasi
Activity =
Aktifitas
System =
Sistem
Operation
= Operasi
Product =
Produk
Mathematics
= Matematika
Instruction
= Instruksi
Manipulation
= Manipulasi
Structure
= Struktur
Factor =
Faktor
Psychology
= Psikologi
Preception
= Presepsi
Graphics =
Grafik
Comunication
= Komunikasi
Interaction
= Interaksi
Aplication
= Aplikasi
Electrict
= Elektrik
Object =
Obyek
Focus =
Fokus
Vertical = Vertikal
Frecuency = Frekuensi
Efect = Efek
Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang
mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan
dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri kalimat efektif:
1.
Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur
gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat
efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara
pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah
temannya untuk belajar. (efektif)
2.
Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai
menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal
itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi
yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.
Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya
adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap
tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut
belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar
bersama di rumahku. (efektif)
4.
Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan
acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara
ini. (efektif)
5.
Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada
kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa
kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian
orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6.
Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan
yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya
ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya
ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan
secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara
luwes. (efektif)
Contoh artikel
Terus terang, meski sudah beberapa kali
mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman
pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan
berencana.
Dengan jantung dag dig dug (Dengan jantung berdegup), pikiran saya melayang-layang(pikiran
saya melayang) mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah
terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala
sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya
temui di cerita TV.
Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama
berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup,
benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang
dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan
gerak-gerik yang sopan.
Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan
oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di
sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di
tingkat anak-anak.
Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol(Kemampuan berhitungnya lumayan bagus).
Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua
terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana
pula?(Lantas mengapa ia membunuh,
dengan rencana pula?)
Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama
anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun.Ayahnya yang berdagang di sebuah
pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar
belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi.
Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam
esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman
tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
"Siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya
kepada orang yang ada di tempat itu.
"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil
melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya,
pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari
pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia
digelandang ke kantor polisi.
"Arif nih sering bikin repot petugas di
Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil
tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali
melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.
Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.
Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.
Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang
doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat
lho waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi
bahwa tape mengandung udara panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras.
Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape
uli dua kali dalam seminggu(Kebetulan di lapas anak ini disediakan hidangan
tape uli dua kali dalam seminggu). Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa
karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya
setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu
buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.
Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.
Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.
Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya(Pelarian-pelariannya karena rasa rindu kepada ibunya). Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!
Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.
* Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.
Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.
Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.
Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya(Pelarian-pelariannya karena rasa rindu kepada ibunya). Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!
Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.
* Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.
Seorang anak cerdas yang harus terkurung
dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah
dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang.
Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, kebijakan bertindak cepat menangkap
pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak
pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini.Dan kreativitasnya
yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain.
Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur
miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak
berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan di negeri ini!
*Kalimat efektif dalam artikel ini adalah yang bercetak tebal