Mengetahui kekuatan dan kelemahan pribadi akan membuat Anda bersinar di tempat kerja. Kenali bakat manajerial yang Anda miliki dan biarkan sukses datang menghampiri. Isitilah ‘jodoh’ bukan hanya berlaku dalam dunia percintaan. Dalam berkarier, Anda tentunya mendambakan pekerjaan yang ‘berjodoh’, alias sesuai dengan minat dan potensi pribadi. Selain karena lebih senang mengerjakannya, dengan memiliki kualifkasi yang tepat, perjuangan menggapai prestasi puncak juga akan lebih mudah dilakukan. Pernahkan Anda merasa amat lancar dalam mengerjakan suatu tugas tertentu, namun justru tersendat-sendat dlam tugas yang lain? Biasanya sih, itu bukan karena bobot pekerjaan yang lebih ringan atau lebih berat. Melainkan karena Anda memiliki bakat alias potensi yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Makanya, pada pakar manajemen, termasuk Dr. Larsa V. Shanina, penulis buku Understanding Managerial Talent, serta dosen University of Quebec en Outaouais, Canada, menyarankan unutk sedari awal mengenali bakat yang Anda miliki. Dengan begitu, Anda tahu di mana letak kekuatan serta bias segera melakukan perbaikan yang diperlukan. Secara garis besar, bakat manajerial seseorang terbagi atas 3 bidang, yaitu:
1. Developing/Initiating (Melontarkan Inisiatif). Ini adalah kemampuan untuk menginisiasi suatu proyek atau menemukan peluang-peluang yang sepenuhnya bersifat baru. Ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan dalam bidang ini adalah, ia akan tampak cemerlang kala mengikuti rapat brainstorming. Baik yang sifatnya spontan ataupun terencana, ide-ide brilian dari Anda akan mengalir keluar tanpa terbendung. Kemampuan untuk berpikir ‘out if the box’ menjadikan orang yang memilki bakat pemecahan masalah. Anda akan merasa pas ketika dilibatkan dalam pengelolaan sistem kerja baru, penggodoka brand-image perushaan yang baru, atau memutuskan di masa akan perusahaan dan bagaimana tampilan kantor cabang yang baru. Menanamkan visi di dalam benak orang lain adalah keahlian yang penting dimiliki oleh setiap pemimpin. Anak buah akan menyukai tipe manajer seperti ini karena mereka selalu tampak penuh energi dan mampu memberikan inspirasi bagi orang-orang yang bekerja dengannya. Atasan pun menyukai bawahan yang kaya akan ide kreatif untuk mengembangkan perususahaan.
2. Planning (Membuat Perencanaan). Seorang yang memiliki kemampuan menyusun perencanaan biasanya sekilas menampilkan kesan pesimis. Dengan cepat, ia akan mendeteksi adanya titik lemah serta kekurangan dalam suatu idea tau rencana. Namun jangan salah, dengan kecepatan yang sama pula,ia akan menemukan strategi untuk mengatasinya. Seorang perencana menyukai tipe pekerjaan yang terkait dengan penyusunan strategi. Kemampuan analitis yang cukup membuat Anda mampu mengolah suatu peta kerja secara detil dan sekaligus menunjukkan jalur mana yang mesti dilalui oleh tim yang Anda pimpin. Memiliki perencanaan yang matang membuat Anda nyaris bebas dari hambatan berarti kala beraksi. Atasan dan anak buah sama-sama menyukai seorang manajer yang memiliki kemampuan seperti ini. Pembawaanya tenang, realistis, serta jauh dari kesan ‘IKDR’ alias ‘indah kabar dari realita’. Ketika melontarkan suatu usulan, is sudah mempertimbangkan betul kekurangan dan kelebihannya sehingga tidak menyulitkan orang lain dalam implementasinya.
3. Managing (Mengatur Pelaksanaan). Ini adalah kemampuan yang amat berguna dalam memastikan keberhasilan suatu proyek. Mengatur supaya deadline tugas dapat dipenuhi, emmastikan anak buah menuntaskan pekerjaan sesuai deskripsi tugas, serta mendelegasikan tugas secara proporsional, adalah urusan yang mampu dikerjakan dengan baik oleh mereka yang memilki bakat managing. Sebagi seorang pelaksana di lapangan, tipe manajer seperti ini amat diperlukan oleh perushaan, karena dia adalah kunci terlaksananya suatu proyek. Ia adalah tipe orang yang mampu diandalkan untuk menghadapi serta mengatasi masalah teknis yang muncul di tengah jalan. Ibarat mesin, dia adalah baut yang menyatukan semua komponen dan memastikan setiap bagian dapat berfungsi secara kompak. Tanpa perlu diragukan, kemampunan mengatur pelaksanaan proyek secara sistematis dan tepat waktu akan menjadikan Anda ‘tangan kanan’ atau orang kepercayaan bos. Sebagai seorang atasan, Anda pun dihormati bawahan karena tak segan turun tangan untuk menangani masalah.
Setelah memahami potensi dasar Anda, maka PR selanjutnya adalah meng-grade kemampuan manajerial yang tidak terlalu dikuasai. Banyaklah membaca serta cari mentor yang bisa jadi panutan. Mengikuti kursu pengembangan karier juga bisa dilakukan. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, menurut Dr. Shihanina adalah keahlian manajemen terkait erat dengan kemampuan Anda menjalin hubungan interpersonal dengan rekan kerja dan kolega. Kembangkan perasaan empati serta kedewasaan berpikir dan bertindak dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Hal ini bisa berbeda di setiap perusahaan, tergantung pada budaya perusahaan serta bidang kerja yang Anda geluti. Karenanya, pasang mata dan buka telinga lebar-lebar supaya bisa menyerap berbagai informasi dari sekeliling. Pada akhirnya, Anda akan menemukan serta memformulasikan gaya manajerial pribadi, yang mampu memaksimalkan potensi pribadi maupun bakat yang dimiliki orang di sekitar Anda.