Jumat, 06 April 2012

IKAN SALMON


Saya sedih jika melihat IPK saya mulai turun, yang kadangkala sempat berfikir untuk menyerah dan menerima kenyataan, tetapi jika kita hanya diam dalam kenyataan pahit itu apa kita bisa tetap bertahan? tentu kita akan semakin terjerumus kedalam kesuraman yang sangat dalam, kita tidak bisa menggunakan alasan-alasan sebagai pematah semangat juang dalam mendapatkan nilai yang baik, saat kita menentukan pilihan pastinya kita sudah sempat memikirkan hal-hal buruk atau kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi baik itu kemungkinan baik ataupun buruk, pastinya kita sudah membuat komitmen pada diri kita sendiri atas pilihan yang sudah kita ambil jadi apapun yang terjadi kita harus berjuang untuk mengsukseskan pilihan-pilihan yang sudah kita ambil. Saya mendapat pencerahan begitu membaca sebuah artikel menarik yang isinya berkisahkan tentang ikan salmon.
Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yg sudah diawetkan dengan es.
Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapnya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup. Mesti demikian, pada kenyataannya banyak salmon yang mati dikolam buatan tersebut.

Bagaimana cara nya mereka menyiasatinya?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut. Ajaib!! Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak karena jangan sampai dimangsa. Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit !

DIAM MEMBUAT KITA MATI
DAN BERGERAK MEMBUAT KITA HIDUP

Kurang lebih itulah pesan moral yg dapat kita tangkap dari gambaran diatas. Apa yg membuat kita diam? Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona kenyamanan. Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena. Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati.
Apa yg membuat kita bergerak? Masalah, pergumulan, dan tekanan hidup. Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha bagaimana mengatasi semua pergumulan hidup itu. Disaat saat seperti itu biasanya kita akan ingat Tuhan dan berharap kepada Tuhan. Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa !!

Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar